Sebuah perusahaan rintisan di California, Rondo Energy, telah mengembangkan solusi inovatif untuk mengurangi emisi karbon dalam industri manufaktur. Mereka mengklaim bahwa baterai yang terbuat dari tanah liat, alih-alih menyimpan listrik, dapat menyimpan panas. Hal ini dianggap sebagai langkah maju dalam mengurangi ketergantungan industri manufaktur pada bahan bakar fosil.
Industri manufaktur saat ini masih mengandalkan bahan bakar fosil untuk memenuhi kebutuhan panas yang konsisten, terutama dalam operasi selama 24 jam sehari. CEO Rondo Energy, John O’Donnell, mengungkapkan keprihatinannya atas tingginya konsumsi energi dalam industri manufaktur, yang menggunakan seperempat dari seluruh batubara, minyak, dan gas alam yang ada di dunia.
Rondo Energy telah mengembangkan batu bata tanah liat yang dapat menyimpan energi dari angin dan matahari. Batu bata ini disebut sebagai baterai panas, yang dapat digunakan sebagai sumber panas konsisten bagi industri manufaktur. Setiap unit batu bata ini dapat menyimpan energi sebanyak baterai Tesla Model X, dan sekitar 3.000 unit batu bata digunakan untuk membuat satu baterai pemanas.
Produksi baterai panas pertama Rondo dimulai di pabrik biofuel California pada tahun 2023. Penggunaan energi dari angin dan matahari untuk pembuatan biofuel diharapkan dapat mengurangi emisi karbon hingga setengahnya. Rondo saat ini juga sedang membangun pabrik baterai terbesar di dunia di Thailand untuk produksi skala besar baterai panas mereka.
Inovasi seperti baterai panas dari tanah liat yang dikembangkan oleh Rondo Energy menunjukkan bahwa industri manufaktur dapat beralih ke sumber energi terbarukan untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan. Langkah ini menandai kemajuan penting dalam transisi menuju industri manufaktur yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.