Kebakaran yang terjadi di lapak barang bekas di Jalan Subur RT 12/05, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan telah menimbulkan kerugian yang signifikan. Diduga kebakaran disebabkan oleh kompor yang ditinggalkan saat memasak, yang menghanguskan 30 rumah bedeng atau bangunan semi permanen milik pemulung hingga 30 unit.
Camat Kebayoran Lama, Iwan Kristiawan menjelaskan bahwa kebakaran yang terjadi sejak Rabu malam kemarin (17/7/2024) masih dalam proses pendinginan oleh Petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan hingga tengah malam menjelang Kamis dini hari. Kebakaran tersebut juga berdampak terhadap dua rumah warga dan 7 rumah kontrakan di sekitar lapak tersebut.
“Sebagian besar yang terbakar adalah lapak pemulung, sebagian di RW 5 RT 12, dan sebagian lagi di RT 1 RW 8 Pondok Pinang. Ada dua rumah warga beserta kontrakan yang ikut terbakar di RT 1 RW 8,” ungkap Iwan kepada awak media di lokasi pada Kamis (18/7/2024).
Iwan menjelaskan bahwa jajarannya saat ini memberikan bantuan darurat kepada korban kebakaran yang kehilangan rumah mereka. Mereka juga menyiapkan lokasi evakuasi terdekat untuk menampung korban bencana kebakaran.
“Warga kita ungsikan di masjid sekolahan, rumah pak RT-nya, dan masjid Baiturrahman. Sedangkan yang di RW 5 ditampung di musholla al-Mukhlisin di SD 08,” tambah Iwan.
Iwan menyatakan bahwa total jumlah jiwa yang terdampak oleh kebakaran masih dalam proses pendataan, namun jumlah korban kebakaran dapat dipastikan berdasarkan Kartu Keluarga yang tercatat di rumah tinggal.
“Dari warga dengan KTP RT 01/08 terdapat 4 KK pemilik rumah dan 4 KK yang menyewa di RT 1 RW 8. Untuk yang tinggal di bedeng pemulung masih dalam proses pendataan, saat ini baru terdata 3 KK,” jelas Iwan.
Imbang Satriana, Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan, menjelaskan bahwa penyebab kebakaran diduga berasal dari kompor yang ditinggalkan saat memasak oleh warga. Bangunan semi permanen di komplek lapak pemulung tersebut terbuat dari bahan yang mudah terbakar, sehingga api dengan cepat merambat.
“Kami mengerahkan 19 unit mobil pompa air beserta 65 personil petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api yang menjalar cukup besar,” kata Imbang.
Dalam situasi darurat seperti ini, bantuan dan dukungan dari masyarakat sangat dibutuhkan. Semoga korban kebakaran dapat segera mendapatkan bantuan yang mereka perlukan dan dapat pulih dari tragedi ini. Semoga kejadian serupa tidak terulang di masa depan.