Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah mengirimkan pesan yang kuat kepada negara-negara anggota G20 untuk tidak berdiam diri dalam menghadapi konflik antara Israel dan Palestina. Dalam pidatonya di Pertemuan Menteri Luar Negeri G20, Menteri Retno menekankan pentingnya hak perlindungan manusia, terutama di wilayah Palestina yang terus menderita akibat perang panas antara Israel dan Palestina.
Menteri Retno menekankan pentingnya hak perlindungan manusia, terutama di wilayah Palestina yang terus menderita akibat perang panas antara Israel dan Palestina. Dukungan internasional terhadap Palestina dan keberlanjutan UNRWA dalam memberikan bantuan kemanusiaan juga menjadi sorotan Menteri Retno. Negara G20 memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk berperan aktif dalam menyelesaikan konflik ini. Masyarakat internasional, termasuk Negara G20, harus bersatu dan mengambil tindakan untuk menghentikan kekerasan ini dan melindungi hak-hak asasi manusia rakyat Palestina.
Menteri Retno menyoroti perlunya dukungan internasional terhadap Palestina dan pentingnya menjaga keberlanjutan UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East) dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada jutaan pengungsi Palestina.
Menteri Retno menggarisbawahi bahwa Negara G20 memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk berperan aktif dalam menyelesaikan konflik ini. Dia meminta negara-negara anggota G20 untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam mendukung proses perdamaian yang adil dan berkelanjutan antara Israel dan Palestina.
Perang panas antara Israel dan Palestina telah menyebabkan penderitaan yang tak terhitung jumlahnya bagi warga sipil di kedua belah pihak. Masyarakat internasional, termasuk Negara G20, harus bersatu dan mengambil tindakan untuk menghentikan kekerasan ini dan melindungi hak-hak asasi manusia rakyat Palestina.
Menteri Retno juga menyoroti pentingnya menjaga keberlanjutan UNRWA dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada jutaan pengungsi Palestina. UNRWA telah berperan penting dalam menyediakan pendidikan, perawatan kesehatan, dan bantuan sosial kepada rakyat Palestina yang terdampak konflik ini.
Sebagai negara-negara yang memiliki kekuatan ekonomi dan politik, Negara G20 memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan masa depan Palestina. Mereka harus menggunakan pengaruh mereka untuk mendorong dialog dan negosiasi antara Israel dan Palestina, serta mendukung pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Menteri Retno juga menekankan pentingnya mengakhiri blokade ekonomi dan pembangunan di Gaza, yang telah menyebabkan penderitaan yang tak terbayangkan bagi rakyat Palestina. Blokade ini telah menghambat pertumbuhan ekonomi dan memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.
Di akhir pidatonya, Menteri Retno mengingatkan Negara G20 untuk tetap berkomitmen terhadap prinsip-prinsip hak asasi manusia dan memastikan bahwa keadilan dan perdamaian tercapai di Timur Tengah. Dia menegaskan bahwa saat ini adalah saat yang tepat bagi Negara G20 untuk bertindak dan tidak berdiam diri dalam menghadapi krisis kemanusiaan yang sedang terjadi di Palestina.
Dalam menghadapi konflik antara Israel dan Palestina, Negara G20 harus bersatu dan mengambil tindakan nyata untuk melindungi hak perlindungan manusia dan mendorong proses perdamaian yang adil dan berkelanjutan. Langkah-langkah konkret yang diambil oleh Negara G20 dapat menjadi titik balik dalam menyelesaikan konflik ini dan memberikan harapan bagi rakyat Palestina untuk hidup dalam perdamaian dan kemakmuran.