Rusia kembali menegaskan dukungannya terhadap Iran dengan memberikan bantuan berupa alat utama sistem persenjataan (Alusista). Dukungan ini diumumkan dalam konteks meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel yang telah memasuki fase konflik terbuka. Rusia telah memfasilitasi militer Iran dengan bantuan militer yang signifikan, termasuk pengiriman pesawat tempur Sukhoi Su-35 yang baru saja tiba, serta rencana untuk mengirimkan lagi helikopter tempur Mil Mi-28. Langkah ini menandai hubungan yang semakin erat antara kedua negara, yang telah meningkat sejak Iran menjalin kemitraan strategis dengan Rusia.
Pesawat tempur Sukhoi Su-35 yang baru saja tiba di Iran merupakan bagian dari perjanjian kerjasama rusia-iran. Sukhoi Su-35 adalah pesawat tempur canggih dengan kemampuan superior dalam pertempuran udara, dan kehadirannya di Iran dianggap dapat mengubah dinamika kekuatan di wilayah tersebut. Selain pesawat tempur, Rusia juga berencana untuk mengirimkan lagi helikopter tempur Mil Mi-28 ke Iran. Helikopter ini adalah salah satu helikopter serang terbaik di dunia, dan kehadirannya akan memberikan kemampuan tempur udara yang lebih besar kepada militer Iran.
Pengiriman bantuan militer dari Rusia ke Iran telah menimbulkan kekhawatiran di beberapa negara di Timur Tengah dan di luar wilayah tersebut. Beberapa negara mengkhawatirkan bahwa peningkatan kemampuan militer Iran dapat mengancam stabilitas regional dan mengubah keseimbangan kekuatan di Timur Tengah.
Meskipun demikian, kedua negara tetap bersikeras bahwa bantuan militer yang mereka fasilitasi adalah untuk tujuan pertahanan dan tidak akan digunakan untuk agresi terhadap negara lain. Rusia dan Iran juga menekankan pentingnya hubungan mereka dalam menghadapi tantangan keamanan regional dan global.
Dengan pengiriman Sukhoi Su-35 dan rencana pengiriman helikopter Mil Mi-28, kerja sama militer antara Rusia dan Iran terus berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa kedua negara memiliki kepentingan strategis yang kuat dalam menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah tersebut, meskipun hal itu menimbulkan kekhawatiran di beberapa pihak.
Langkah Rusia dalam Konflik Iran-Israel dan Dampaknya terhadap Stabilitas Regional
Dalam perkembangan terbaru yang menandai peningkatan kerjasama militer antara Rusia dan Iran, kedua negara telah mencapai kesepakatan penting yang melibatkan transfer sejumlah pesawat tempur dan helikopter serang. Iran baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan kesepakatan dengan Rusia untuk membeli beberapa pesawat tempur Sukhoi Su-35, helikopter serang Mil Mi-28, dan jet latih Yak-1301.
Wakil Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Mahdi Farahi, mengumumkan bahwa rencana integrasi pesawat Tempur Sukhoi Su-35, helikopter serang Mil Mi-28, dan pesawat latih Yak-130 ke dalam unit tempur Angkatan Bersenjata Iran telah selesai. Informasi ini dilaporkan oleh agensi berita semi-resmi Iran, Tasnim. Kesepakatan ini telah lama dinantikan dan telah dibahas beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir.
Mencakup sejumlah peralatan militer lainnya, seperti sistem pertahanan udara, sistem rudal, dan helikopter, pengadaan Su-35 merupakan bagian dari paket yang lebih besar. Diperkirakan jet tersebut akan segera dikirimkan dalam beberapa bulan mendatang, mungkin pada bulan Maret 2023, yang juga merupakan awal tahun baru bagi Iran. Pada bulan September tahun ini, muncul gambar pertama pesawat latih Yak-130 Mitten yang telah dikirim ke IRIAF (Islamic Republic of Iran Air Force) secara daring. Berdasarkan laporan awal, pesawat-pesawat tersebut sedang dilakukan pengujian di Pangkalan Angkatan Udara Taktis ke-8 Iran yang terletak dekat Isfahan, sebagai persiapan akhir dari pelatihan grup instruktur pilot Iran yang pertama di Rusia.
Untuk melatih pilot Iran dalam menggunakan pesawat tempur generasi ke-4 seperti Su-35S “Flanker E”, yang merupakan varian generasi 4++ dari pesawat Su-27 Flanker, Yak-130 dapat menjadi alternatif. Sampai sekarang, belum ada konfirmasi dari sumber-sumber Rusia mengenai kesepakatan Su-35.
Kesepakatan ini dianggap luas sebagai bentuk pertukaran yang sebanding dengan pasokan drone Shahed-129 ke Rusia sebelum dan selama invasi penuh ke Ukraina. Transfer jet Su-35 dan helikopter serang Mi-28 diharapkan dapat memberikan peningkatan yang signifikan pada kekuatan Angkatan Udara Iran yang saat ini sudah lapuk dan ketinggalan zaman.