Kepolisian Nasional Filipina (PNP) berhasil menemukan terowongan rahasia dan ruangan yang diduga tempat penyekapan korban pendeta Apollo Quiboloy. Quiboloy, seorang tokoh agama yang juga pendiri gereja Kingdom of Jesus Christ (KOJC), telah menjadi buronan internasional selama tiga tahun terakhir. Dia diduga terlibat dalam perdagangan dan pelecehan seksual terhadap perempuan, termasuk korban yang berusia hanya 12 tahun.
Polisi telah melakukan operasi besar selama 14 hari terakhir untuk mengejar Quiboloy yang diduga bersembunyi di bunker bawah tanah di kompleks KOJC di kota Davao. Kompleks gereja ini seluas 30 hektar dan merupakan basis politik dari keluarga mantan presiden Rodrigo Duterte.
Setelah pencarian yang intensif, polisi berhasil menemukan labirin terowongan rahasia dan ruangan bawah tanah di properti KOJC. Meskipun Quiboloy belum ditemukan, penemuan ini mengungkap beberapa fasilitas yang digunakan untuk menyekap wanita yang dipaksa memberikan layanan seksual kepada pendeta tersebut.
Brigadir Jenderal Nicolas Torre III, Kepala Kepolisian Wilayah Davao, menegaskan bahwa mereka tidak akan berhenti sampai Quiboloy ditangkap dan keadilan ditegakkan bagi korban yang tidak berdaya. Penyelidikan ini dipimpin oleh Senator Ronald dela Rosa, mantan Kepala PNP, bersama dengan Senator Robin Padilla dan Bong Go, sekutu Duterte.
Jenderal Torre mengungkapkan bahwa mereka menemukan kamar tidur Quiboloy di basement tiga bangunan di kompleks tersebut, dikelilingi oleh kamar tidur lain yang diduga dihuni oleh perempuan yang telah melakukan hubungan seksual dengan Quiboloy. Namun, Senator dela Rosa menilai bahwa belum ada bukti konkret yang ditemukan untuk mendukung klaim tersebut.
Sebelum sidang Senat pada 6 September, Jenderal Torre juga mengungkapkan bahwa ada jaringan terowongan di kompleks KOJC, termasuk satu yang mengarah ke hangar pribadi Quiboloy tempat jet pribadinya disimpan. Hangar tersebut terhubung langsung dengan bandara internasional Davao, yang dijaga ketat oleh polisi untuk mencegah pelarian.
Penemuan ini merupakan langkah penting dalam upaya penegakan hukum dan keadilan bagi korban yang telah menjadi korban pelecehan seksual. Polisi Filipina terus bekerja keras untuk menangkap Quiboloy dan membawa dia serta rekan-rekannya yang terlibat dalam kejahatan ini ke pengadilan. Semoga kebenaran dan keadilan prevails dalam kasus ini.