Wanita Indonesia Mengalami Perjalanan Terburuk dalam Hidupnya saat Naik Pesawat Maskapai Inggris

Wanita Indonesia Mengalami Perjalanan Terburuk dalam Hidupnya saat Naik Pesawat Maskapai Inggris

Seorang penumpang pesawat wanita asal Indonesia, Sari Sumaryono (41), menggambarkan perjalanannya bersama British Airways sebagai “pengalaman terburuk dalam hidupnya”. Ia merasa ‘babak belur’ karena monitor jatuh menimpanya dan kursi pesawat yang tak nyaman. Sari terbang bersama putranya yang berusia 9 bulan dari Kepulauan Cayman menuju Indonesia dengan waktu tempuh 40 jam, singgah di London dan Hong Kong.

Ketika tiba di bandara, Sari terkejut karena tidak menemukan reservasi tempat duduk putranya, menyebabkan penundaan saat check-in selama 2 jam. Meskipun telah menghabiskan Rp68 juta untuk dua kursi kelas ekonomi premium, ia mengaku tidak menerima bantuan dari staf BA selama 12 jam perjalanan ke London. Awak kabin juga dianggap mengabaikan panggilannya beberapa kali.

Monitor pesawat rusak dan jatuh ke kakinya, menyebabkan memar parah. Saat mendarat di London, ia mengetahui tiket penerbangan Cathay Pacific dari Hong Kong ke Jakarta telah hangus. Sari menuduh BA gagal menghubungkan penerbangan tersebut dengan rencana perjalanan selanjutnya.

Selama penerbangan dari London ke Hong Kong, Sari duduk di kursi yang rusak tanpa kemampuan merebahkan atau pengisi daya USB yang berfungsi. Ia merasa sangat tidak nyaman dan membagikan foto memar pada tubuhnya setelah insiden tersebut, membuatnya berpikir dua kali untuk terbang dengan British Airways lagi.

Meskipun BA telah meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami Sari, ia merasa sangat terkejut dengan perlakuan yang diterimanya. Perjalanan ini seharusnya menjadi momen penting bagi Sari, yang meninggalkan Indonesia pada usia 17 tahun menuju Amerika Serikat dan ini adalah kepulangan pertamanya sejak sang ayah meninggal.

Sari merasa sangat kesal dengan perlakuan buruk yang ia terima selama penerbangan. Awak kabin dianggap mengabaikan panggilannya, tidak memberikan cukup air minum, dan tidak membantu saat ia membutuhkan bantuan. Dudukan monitor yang longgar menyebabkan kakinya terluka parah, namun tidak ada yang datang membantu.

Karena pengalaman yang tidak menyenangkan ini, Sari menyatakan bahwa tidak akan terbang dengan BA lagi jika ada pilihan lain. Namun, BA adalah satu-satunya maskapai yang terbang langsung dari Kepulauan Cayman ke London, membuatnya merasa terjepit.

Meskipun demikian, Sari tetap berharap agar BA dapat memperbaiki layanannya dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi penumpangnya di masa depan. Meskipun ia telah memberi tahu teman-temannya untuk tidak terbang dengan BA, ia berharap agar masalah yang dialaminya tidak terjadi kepada siapa pun.

Dengan pengalaman yang penuh tantangan ini, Sari berharap agar BA dapat belajar dari kesalahan mereka dan meningkatkan pelayanan demi kenyamanan dan keselamatan para penumpangnya. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang di masa depan.

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *