Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengadakan acara penyuluhan tentang penempatan dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Desa Singapadu, Sukawati, Gianyar, Bali pada hari Kamis, 27 Juni 2024. Menurut Deputi Bidang Penempatan dan Perlindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah BP2MI, Irjen Pol I Ketut Suardana, tujuan acara ini adalah memberikan informasi tentang prosedur yang benar dan peluang kerja di luar negeri kepada masyarakat. “Kami ingin memastikan bahwa setiap PMI mengikuti prosedur yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia,” ungkapnya.
Irjen Pol I Ketut Suardana juga menekankan pentingnya peran kepala desa dalam menyebarkan informasi kepada warga terkait bekerja di luar negeri. Dia berharap dengan adanya sosialisasi ini, dapat mencegah keberangkatan PMI secara non-prosedural. Hal ini juga sebagai upaya BP2MI untuk mencegah keberangkatan PMI ke luar negeri tanpa prosedur yang jelas.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Ketut Surya Adnyani, menyambut baik sosialisasi yang dilakukan BP2MI. Menurutnya, perlindungan bagi PMI adalah tugas bersama dan mereka akan terus mensosialisasikan hal tersebut kepada warga. “Perlindungan skill dan kompetensi sangatlah penting agar para PMI bisa bekerja dengan baik di luar negeri,” tambahnya.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, meresmikan Perkumpulan Pengelola Pelatihan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) dengan harapan dapat meningkatkan kompetensi pekerja domestik Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya pembekalan kompetensi sebagai aspek utama dalam persiapan calon pekerja migran.
Pelaksana Tugas Dirjen Binalavotas, Anwar Sanusi, menyoroti penyerahan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan program pelatihan untuk pekerja domestik. Dia berharap program-program ini dapat meningkatkan kinerja dan memberikan manfaat bagi pekerja migran Indonesia.