Setelah lebih dari satu tahun bersembunyi di terowongan dan menghindari serangan udara jet-jet tempur Israel, para tentara Hamas akhirnya muncul di jalan-jalan Gaza yang hancur. Pasukan dari kelompok perlawanan Palestina itu muncul ke permukaan setelah gencatan senjata dengan Israel mulai berlaku hari Minggu. Kemunculan mereka menantang janji Israel untuk melenyapkan Hamas. Setelah masyarakat internasional menyaksikan Hamas melepaskan tiga sandera Israel kepada Palang Merah pada hari Minggu, puluhan tentara Hamas yang mengenakan balaclava dengan ikat kepala hijau khas kelompok tersebut terlihat di alun-alun Kota Gaza yang penuh sesak. Keesokan harinya, seorang wakil menteri dalam negeri Hamas untuk wilayah itu keluar dan berkeliling di Kota Gaza, menyatakan bahwa warga Gaza “hidup dalam momen kemenangan”.
Sementara Hamas kembali ke jalan-jalan Gaza, pasukan Israel menarik diri dari daerah padat penduduk di wilayah kantong Palestina tersebut. Kehancuran yang ditinggalkan pasukan Israel sangat mengejutkan, namun Hamas tampaknya selamat, meskipun tujuan Israel sejak awal perang adalah membasmi kelompok itu untuk selamanya. “Ketika Anda menetapkan eliminasi total (sebagai tujuan), jika ada satu orang yang bertahan, itu bisa dianggap sebagai kegagalan,” kata Yossi Mekelberg, pakar Timur Tengah di Chatham House.
Hamas kini merayakan kemenangan mereka di Gaza, meskipun tetap waspada terhadap kemungkinan serangan Israel di masa depan. Meskipun banyak bangunan hancur dan korban jiwa meningkat selama konflik, Hamas merasa yakin bahwa mereka telah menunjukkan kekuatan dan keberanian mereka kepada dunia. Meski dihadapkan pada tekanan dari berbagai pihak, termasuk Israel dan negara-negara Barat, Hamas tetap teguh dalam perjuangan mereka untuk kemerdekaan Palestina.
Dengan gencatan senjata yang baru saja dimulai, para pemimpin Hamas berharap dapat membangun kembali Gaza dan memberikan harapan bagi rakyat Palestina yang telah lama menderita akibat konflik yang berkepanjangan. Meskipun tantangan masih besar, para pejuang Hamas yakin bahwa mereka dapat mengatasi segala rintangan yang ada di depan mereka.
Seiring dengan langkah-langkah rekonstruksi dan pembangunan, Hamas juga berusaha menjalin hubungan dengan komunitas internasional untuk mendukung upaya perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut. Meskipun masih banyak yang meragukan niat baik Hamas, kelompok ini terus berjuang untuk mendapatkan pengakuan dan dukungan dari negara-negara lain demi kemerdekaan Palestina.
Dalam situasi yang penuh ketegangan dan konflik, Hamas tetap setia pada prinsip-prinsip mereka dan siap melawan segala bentuk penindasan dan agresi. Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan dan ancaman, para pejuang Hamas tidak akan mundur dalam perjuangan mereka untuk mencapai kemerdekaan dan keadilan bagi rakyat Palestina. Dengan semangat yang tak kenal lelah, mereka terus melangkah maju menuju masa depan yang lebih baik bagi Palestina.