Perdebatan Sengit: Ukraina dan Rusia Salahkan Satu Sama Lain atas Kebakaran PLTN Zaporizhzhia

Perdebatan Sengit: Ukraina dan Rusia Salahkan Satu Sama Lain atas Kebakaran PLTN Zaporizhzhia

Moskow dan Kyiv saling menyalahkan atas kebakaran yang terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, Ukraina pada Minggu (11/8/2024). Kedua belah pihak tidak melaporkan adanya peningkatan radiasi di PLTN terbesar di Eropa yang kini dikuasai oleh Rusia. Badan Pengawas Nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa, International Atomic Energy Agency (IAEA), yang berada di fasilitas dengan enam reaktor tersebut, mengatakan bahwa para ahlinya telah melihat asap hitam pekat keluar dari area utara PLTN di Ukraina selatan setelah beberapa ledakan.

Kantor berita pemerintah Rusia, TASS dan RIA, mengutip perusahaan energi nuklir negara tersebut, Rosatom, yang menyatakan bahwa kebakaran utama telah berhasil dipadamkan sebelum tengah malam pada Minggu (11/8/2024). Kejadian ini terjadi kurang dari seminggu setelah pasukan Ukraina melancarkan serangan terbesar mereka ke wilayah Rusia sejak dimulainya perang pada tahun 2022, sebuah langkah mengejutkan yang membawa konflik ke fase baru setelah beberapa minggu kemenangan Moskow di medan perang.

Perusahaan tenaga nuklir Ukraina, Energoatom, melaporkan bahwa salah satu menara pendingin dan peralatan lainnya mengalami kerusakan. Kantor berita TASS Rusia juga melaporkan, mengutip pernyataan Rosatom, bahwa sebuah menara pendingin rusak. Menurut perwakilan kementerian darurat Rusia setempat, TASS menyatakan bahwa menara tersebut tidak berfungsi.

Rusia merebut PLTN dari Ukraina tak lama setelah melancarkan invasi skala penuh ke tetangganya pada tahun 2022, sebuah serangan yang dijelaskan oleh Moskow sebagai operasi khusus. Enam reaktor nuklir pabrik tersebut saat ini dalam penghentian operasi dingin.

Perang antara Rusia dan Ukraina kembali memanas, dengan Rusia mengklaim bahwa Ukraina melakukan serangan lintas batas ke Kursk, Rusia. Sebanyak 76.000 orang telah dievakuasi dari daerah perbatasan di wilayah Kursk akibat serangan lintas batas yang jarang terjadi dari Ukraina. Pemerintah setempat telah mengumumkan keadaan darurat.

Penjabat gubernur daerah Aleksei Smirnov melaporkan bahwa 15 orang terluka pada Sabtu (10/8/2024) malam ketika puing-puing rudal Ukraina jatuh menimpa gedung bertingkat di ibu kota daerah Kursk. Pasukan Ukraina dilaporkan telah maju hingga 30 km ke dalam wilayah Rusia, menjadi serangan terdalam dan paling signifikan sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya terlibat pertempuran dengan pasukan Ukraina di dekat desa Tolpino dan Obshchy Kolodez, saat serangan di wilayah Kursk memasuki hari keenam. Situasi ini menunjukkan eskalasi konflik yang semakin meningkat antara kedua negara tersebut.

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *