PBB mengingatkan kembali kehadiran tentara Israel di Dataran Tinggi Golan, Suriah. Pasukan penjaga perdamaian telah mengusir bendera Israel dari area pemisahan. “UNDOF terus melaksanakan tugasnya untuk mengawasi dan melaporkan di seluruh area pemisahan,” kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric. Kehadiran tentara Israel telah membatasi operasi UNDOF. Mereka hanya bisa melakukan beberapa pergerakan logistik penting setiap hari, sementara biasanya mereka melakukan 55-60 tugas harian.
UNDOF mencatat bahwa tentara Israel masuk ke area pemisahan, membangun pasukan di lokasi strategis seperti Gunung Hermon dan Tank Hill. Mereka juga melihat bendera Israel di tiga posisi di dalam area pemisahan, yang akhirnya dicopot setelah protes dari UNDOF. Misi ini menegaskan pentingnya mematuhi perjanjian pelepasan 1974 untuk menjaga gencatan senjata antara Israel dan Suriah.
Israel telah meningkatkan serangan udara di Suriah setelah penggulingan Bashar al-Assad oleh kelompok anti-rezim. Serangan tersebut jelas melanggar kedaulatan Suriah dan perjanjian 1974 yang menetapkan zona demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan. Tindakan Israel ini telah dikutuk oleh PBB dan beberapa negara Arab.
Penting bagi semua pihak untuk mematuhi perjanjian pelepasan dan menjaga gencatan senjata. UNDOF terus berjuang untuk melaksanakan tugasnya tanpa hambatan demi perdamaian di wilayah tersebut. Semoga situasi ini segera diselesaikan dengan damai dan sesuai dengan hukum internasional.