Moskow Respon Soal AS Izinkan Ukraina Menyerang Rusia dengan Rudal Jarak Jauh Amerika

Moskow Respon Soal AS Izinkan Ukraina Menyerang Rusia dengan Rudal Jarak Jauh Amerika

Moskow memberikan respons singkat setelah Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dikabarkan memberikan izin kepada Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh yang disuplai oleh Amerika. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyatakan bahwa respons Moskow sama dengan yang telah disampaikan oleh Presiden Vladimir Putin sebelumnya. “Presiden telah memberikan pendapatnya mengenai masalah ini,” kata Zakharova kepada RBK, seperti yang dilansir pada Senin (18/11/2024). Pada bulan September, Putin menyatakan bahwa pasukan Ukraina tidak memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan dengan rudal jarak jauh yang disuplai oleh Barat tanpa bantuan eksternal. “Ini bukan masalah izin kepada rezim Ukraina untuk menyerang Rusia dengan senjata-senjata tersebut atau tidak. Ini tentang memutuskan apakah negara-negara NATO akan terlibat langsung dalam konflik militer atau tidak,” ujar Putin saat itu. Putin menambahkan bahwa jika keputusan untuk mengizinkan serangan sudah diambil, “Moskow akan mengambil langkah yang tepat sebagai respons terhadap ancaman yang ditujukan kepada kami.”

Gedung Putih belum memberikan komentar terbuka mengenai keputusan Biden untuk memberikan “lampu hijau” kepada Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh yang disuplai oleh Amerika, sebagaimana dilaporkan oleh beberapa media AS. Laporan dari New York Times mengindikasikan bahwa Ukraina diperkirakan akan menggunakan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) untuk melawan pasukan Rusia dan diduga pasukan Korea Utara di Wilayah Kursk Rusia, di mana pertempuran sengit sedang berlangsung. Meskipun tidak ada bukti terverifikasi mengenai kehadiran pasukan Korea Utara di Rusia, dugaan tersebut digunakan sebagai alasan atas perubahan kebijakan tersebut.

Rudal ATACMS dapat ditembakkan dari peluncur HIMARS, yang telah dimiliki oleh Ukraina sejak tahun 2022. Pasukan Kyiv telah memiliki rudal ATACMS sejak April, tetapi hingga kini hanya digunakan di wilayah yang diakui oleh Washington sebagai milik Ukraina. Rudal ATACMS memiliki kecepatan supersonik dan jangkauan hingga 300 kilometer. “Langkah ini merupakan eskalasi yang signifikan dan dapat memicu respons langsung dari Moskow,” demikian bunyi laporan tersebut.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, merespon dengan senang terhadap laporan media-media Amerika tersebut. Dia juga mengumbar ancaman terselubung. “Rencana untuk memperkuat Ukraina adalah ‘Rencana Kemenangan’, yang telah saya sampaikan kepada mitra kami. Salah satu poin utamanya adalah kemampuan jarak jauh bagi tentara kami. Hari ini, banyak pembicaraan di media tentang izin yang kami terima untuk bertindak,” kata Zelensky dalam pidato videonya yang dirilis pada malam Minggu. “Namun, serangan tidak akan dilakukan dengan kata-kata. Hal-hal seperti itu tidak diumumkan. Rudal akan berbicara sendiri. Mereka pasti akan melakukannya,” tambahnya.

Tentu saja, situasi ini menimbulkan ketegangan yang tinggi antara Ukraina dan Rusia, dengan potensi eskalasi konflik yang serius. Kita semua berharap agar kebijaksanaan dan diplomasi dapat memimpin jalan menuju perdamaian, daripada kekerasan dan pertumpahan darah. Semoga kedua belah pihak dapat menemukan solusi yang damai dan saling menghormati kedaulatan masing-masing negara.

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *