Kelompok Houthi Yaman telah mengklaim keberhasilan dua operasi militer mereka yang menargetkan kapal induk dan kapal perang Amerika Serikat (AS) di Laut Merah dan Laut Arab. Namun, Pentagon juga mengklaim bahwa kapal perang Amerika berhasil menembak jatuh beberapa rudal dan drone di Selat Bab al-Mandab. Menurut Pentagon, tidak ada serangan yang mengancam kapal induk USS Abraham Lincoln.
Juru bicara militer Houthi Yahya Saree menyatakan dalam siaran televisi bahwa dua operasi militer kelompoknya berlangsung selama delapan jam di Laut Merah dan Laut Arab, yang menargetkan sebuah kapal induk dan dua kapal perusak AS. “Angkatan Bersenjata Yaman melakukan dua operasi militer kualitatif di Laut Merah dan Laut Arab dan mencapai tujuan mereka. Operasi pertama menargetkan kapal induk Amerika Abraham di Laut Arab dengan sejumlah rudal jelajah dan pesawat nirawak,” kata Saree. “Kapal induk itu menjadi sasaran sementara musuh Amerika sedang mempersiapkan operasi permusuhan yang menargetkan negara kita,” tambahnya.
Operasi kedua, menurut Saree, menargetkan dua kapal perusak Amerika di Laut Merah dengan rudal dan pesawat nirawak. “Operasi tidak akan berhenti sampai serangan [Israel] berhenti, pengepungan di Jalur Gaza dicabut, dan agresi di Lebanon berakhir,” ujar Saree.
Sementara itu, juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Patrick Ryder mengakui bahwa dua kapal perang AS diserang oleh sedikitnya delapan pesawat nirawak, lima rudal balistik antikapal, dan tiga rudal jelajah antikapal. Namun, kata dia, kedua kapal perang tersebut berhasil menjatuhkan semua proyektil dan tidak ada kerusakan pada kedua kapal. Ryder juga mengatakan bahwa tidak ada informasi mengenai serangan terhadap kapal induk USS Abraham Lincoln.
Dalam konflik ini, kedua belah pihak terus saling klaim keberhasilan dan kegagalan operasi militer mereka. Tidak dapat dipungkiri bahwa ketegangan antara Houthi Yaman dan Amerika Serikat semakin meningkat. Semoga kedua belah pihak bisa menemukan jalan damai untuk menyelesaikan konflik ini tanpa harus mengorbankan nyawa dan merusak perdamaian di wil