Banjir dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Korea Selatan akhir pekan lalu. Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat Korea, sebanyak 903 orang dievakuasi dan satu orang dilaporkan meninggal akibat bencana tersebut. Korban tewas adalah seorang laki-laki berusia 89 tahun yang ditemukan meninggal di waduk di Jangheung, Provinsi Jeolla Selatan setelah jatuh ke dalam selokan drainase dekat rumahnya.
Warga yang dievakuasi berasal dari berbagai provinsi seperti Gyeongsang Utara dan Selatan, Busan, Chungcheong Utara dan Selatan, serta Jeolla Selatan. Mayoritas dari mereka berasal dari Gyeongsang Utara dengan jumlah evakuasi mencapai 362 orang. Banjir dan tanah longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur beberapa provinsi seperti Gyeongsang Selatan, Jeolla, dan Changwon pada Jumat hingga Sabtu.
Curah hujan di beberapa daerah mencapai angka yang cukup tinggi, seperti Changwon dengan 519 milimeter, Busan 390 milimeter, dan Yeosu 399 milimeter. Beberapa daerah bahkan mencetak rekor curah hujan tertinggi, seperti Changwon dengan 315 milimeter dan Busan dengan 289,7 milimeter. Akibat hujan deras ini, puluhan ruas jalan umum dan ratusan rumah terendam air.
Tidak hanya itu, fasilitas sektor swasta seperti toko dan pabrik juga terdampak oleh banjir. Banyak taman nasional di seluruh negeri juga tak bisa diakses akibat cuaca buruk ini. Perdana Menteri Han Duck-soo telah memerintahkan para pejabat untuk memobilisasi semua sumber daya guna mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh hujan.
Dia juga meminta semua pihak untuk siap menghadapi hujan lebat lebih lanjut akibat siklon tropis Pulasan yang mendekat ke pantai selatan. “Jika terjadi kerusakan yang tak terduga, polisi dan pemadam kebakaran harus bekerja sama untuk mengevakuasi penduduk terlebih dahulu, sementara pegawai negeri harus dikerahkan ke daerah-daerah yang berisiko banjir hingga hujan deras mereda,” ujar Han.
Situasi ini memang cukup mengkhawatirkan, namun dengan kerjasama dan koordinasi yang baik, diharapkan kerusakan akibat bencana alam ini dapat diminimalisir. Semoga para korban yang dievakuasi dapat segera mendapatkan bantuan dan dukungan yang mereka butuhkan. Kita semua berdoa agar situasi segera pulih dan masyarakat dapat kembali hidup normal tanpa rasa takut akan bencana. Tetap waspada dan selalu siap siaga menghadapi kondisi darurat, karena alam bisa berubah sewaktu-waktu. Semoga bencana seperti ini tidak terulang di masa depan.