Perseteruan antara Rusia dan Ukraina menggunakan pesawat nirawak semakin memanas akhir pekan ini. Sebuah serangan udara drone Rusia dilaporkan telah menyerang wilayah ibu kota Ukraina, Kyiv, merusak sejumlah bangunan, jalan, dan memotong aliran listrik di beberapa area kota. Kepala administrasi militer Kyiv, Serhiy Popko, menyampaikan informasi ini pada hari Minggu pagi, seperti dilansir dari Reuters. Militer Ukraina berusaha menjatuhkan drone-dron tersebut dengan pertahanan udara mereka, namun belum ada laporan korban terkait serangan di distrik Shevchenkivskyi Kyiv.
Popko mengungkapkan bahwa belum diketahui jumlah pasti drone yang diluncurkan untuk menyerang Kyiv. Sementara itu, distrik Shevchenkivskyi dan Holosiivskyi mengalami kerusakan bangunan, termasuk hostel dan kantor. Distrik Shevchenkivskyi terletak dekat pusat Kyiv dan dikenal sebagai tempat kumpulan kampus, restoran, dan atraksi wisata. Sementara Holosiivskyi adalah rumah bagi taman nasional dan terletak di pesisir barat Sungai Dnipro.
Di sisi lain, Rusia mengklaim berhasil menjatuhkan 19 drone Ukraina selama malam tersebut. Kementerian Pertahanan Rusia mengeluarkan pernyataan mengenai hal ini pada hari Minggu, menyebutkan bahwa 16 drone ditembak jatuh di wilayah selatan Rostov, sementara sisanya dicegat di wilayah Belgorod dan Bryansk yang berbatasan dengan Ukraina.
Selain itu, Rusia menuduh Ukraina melakukan sabotase dalam pertukaran tawanan perang dengan Rusia, menyebutnya sebagai “pertunjukan politik”. Jubir Kemenlu Rusia, Maria Zakharova, menegaskan bahwa proses ini dijadikan alat politik oleh pemerintah Kiev untuk kepentingan mereka sendiri. Moskow menilai Ukraina menggunakan upaya internasional untuk memulangkan tawanan perangnya sebagai tekanan terhadap Rusia.
Zakharova juga menolak tuduhan Menlu Ukraina, Andrii Sybiha, yang menyebut Rusia menolak akses organisasi kemanusiaan internasional dan dokter ke tahanan Ukraina. Konflik antara kedua negara ini semakin kompleks dan tidak kunjung terselesaikan, dengan kedua belah pihak saling menyalahkan atas berbagai insiden yang terjadi.
Dengan perkembangan situasi yang semakin tegang, masyarakat internasional diharapkan dapat memberikan dukungan dan mediasi untuk mencari solusi damai atas konflik ini. Kedamaian dan keamanan di wilayah Eropa harus menjadi prioritas utama, dan langkah-langkah diplomasi perlu diambil untuk mengakhiri pertikaian antara Rusia dan Ukraina. Semoga kedua negara dapat menemukan jalan keluar yang baik dan damai untuk mengakhiri perseteruan ini.