Pada Sabtu (8/6/2024), Israel berhasil menyelamatkan empat sandera dari kamp pengungsi Gaza dalam sebuah operasi yang disebut “siang hari yang kompleks” oleh militer. Namun, serangan tersebut juga mengakibatkan kematian 210 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya, menurut laporan media pemerintah yang dikelola Hamas.
Keempat sandera yang berhasil diselamatkan adalah Noa Argamani (26), Almog Meir Jan (22), Andrey Kozlov (27), dan Shlomi Ziv (41), yang sebelumnya diculik dari festival musik Nova pada 7 Oktober yang memicu perang dengan Israel.
Operasi penyelamatan tersebut dilakukan di jantung kamp Nuseirat, Gaza tengah, sebuah wilayah padat penduduk yang sering menjadi lokasi konflik antara Israel dan Hamas. Pasukan Israel mengklaim mengetahui kurang dari 100 orang Palestina yang menjadi korban, namun Hamas dan paramedis di lapangan melaporkan jumlah yang lebih tinggi, dengan tubuh-tubuh berserakan di sekitar pasar dan masjid.
Di sisi lain, Israel juga kehilangan seorang komandan pasukan khusus dalam operasi tersebut. Namun, keberhasilan menyelamatkan empat sandera disambut dengan sukacita di Israel, dengan cuplikan video menunjukkan mereka bertemu kembali dengan keluarga mereka.
Sementara itu, upaya-upaya diplomasi untuk mencapai gencatan senjata dan membebaskan semua sandera yang tersisa terus mengalami kegagalan. Meskipun Amerika Serikat dan negara-negara regional telah berupaya untuk meredakan ketegangan, serangan udara baru oleh Israel di kota selatan Rafah menunjukkan bahwa situasi konflik masih jauh dari mereda.
Serangan tersebut menimbulkan keprihatinan internasional dan menekankan pentingnya upaya bersama untuk mencari solusi yang berkelanjutan dan damai bagi kedua belah pihak. Dalam konteks ini, dialog dan negosiasi yang lebih lanjut diperlukan untuk mengakhiri siklus kekerasan dan menderita yang telah berlangsung selama bertahun-tahun di kawasan tersebut.
Dengan demikian, perlunya langkah-langkah konkret untuk mengatasi akar penyebab konflik dan mempromosikan perdamaian menjadi semakin mendesak di tengah situasi yang semakin tegang di Timur Tengah.